Literasix lahir bukan dari pabrik konten, melainkan dari kegelisahan: mengapa literasi harus selalu terdengar membosankan, padahal ia adalah fondasi segala bentuk berpikir sehat?
Kami adalah ruang di mana gagasan, opini, narasi, dan data bersilang jalan. Dari review buku hingga dunia teknologi, dari renungan film sampai laporan kesehatan mental, Literasix hadir untuk mereka yang ingin membaca dengan pikiran terbuka—dan kadang, alis terangkat.
Kami bukan media clickbait. Kami juga tidak tergila-gila dengan algoritma (meskipun kami cukup sopan untuk menyapanya tiap pagi). Di balik layar, ada sekelompok penulis, editor, dan penggiat literasi yang percaya bahwa tulisan bisa menjadi alat perlawanan, pelipur lara, dan penunjuk arah.
Nama kami Literasix, dengan “six” sebagai simbol:
📚 Enam dimensi literasi—baca, tulis, pikir, rasa, tanya, dan cerdas.
🔁 Enam sisi dari satu narasi: sebab dunia tidak pernah hitam-putih.
📡 Dan ya, karena “.com” sudah kebanyakan dipakai.
Kami tidak mengklaim paling tahu. Tapi kami mencoba menulis dengan jujur, dengan gaya yang (semoga) berkelas, dan dengan sesekali mencubit nalar.
Jika Anda mencari artikel yang hanya berkata “5 Cara Menjadi Sukses Sebelum Tidur”, Anda mungkin tersesat. Tapi jika Anda mencari tulisan yang membuat Anda berpikir dua kali sebelum percaya, mungkin Anda sudah berada di rumah yang tepat.